Entri Populer

Jumat, 10 Desember 2010

Setting Modem Dial-up GPRS Kartu IM3 Indosat
Oleh : Muhibbuddin
Dunia Internet saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat dunia,
tidak terkecuali masyarakat Indonesia. Bahkan bagi sebagian orang, jagad maya yang
satu ini tidak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari. Belum lagi aksesnya dipermudah
dengan adanya dukungan infrastruktur jaringan komputer yang bisa dibilang memadai,
baik dari pemerintah maupun dari beberapa elemen masyarakat yang kemudian muncul
istilah trend baru berlanganan internet yang disebut dengan istilah RT-RW net. Salah satu
yang bisa dikaitkan dengan kemudahan akses internet ini adalah kebisaan koneksi
internet hanya dengan menggunakan gabungan dua perangkat elektronik, yaitu laptop dan
telepon seluler (handphone), di mana keduanya merupakan perangkat bergerak (mobile
gadget). Dengan berbekal dua perangkat ini, orang sudah dapat menjelejahi jagad maya
kapan pun dan di mana pun dia mau. Nah, Artikel ini membahas mengenai bagaimana
melakukan konfigurasi dua perangkat ini hingga mampu melakukan koneksi internet.
Konfigurasi ini juga bisa dilakukan pada komputer desktop rumahan, sehingga koneksi
internet juga bisa dilakukan di rumah-rumah menurut kebutuhan tanpa harus abonemen
tiap bulan. Artikel ini dibatasi dengan konfigurasi menggunakan kartu GSM prabayar
jenis IM3 milik Indosat.
Adapun kebutuhan perangkat keras agar dapat terhubung internet adalah:
1. Laptop/komputer multimedia yang terdapat port sambungan dengan perangkat
handphone, bisa berupa port USB (jika handphone yang dimiliki dilengkapi dengan
kabel data USB), infra red, atau bluetooth.
2. Handphone (HP) yang dilengkapi dengan: perangkat koneksi, seperti kabel data, infra
red atau bluetooth (untuk perangkat koneksi ini masing-masing saling menggantikan,
dengan kata lain, pilih salah satu saja) modem GPRS.
Nah, jika syarat kebutuhan perangkat keras di atas sudah terpenuhi, kita mulai dengan
setting modem. Setting modem untuk akses internet via GPRS kartu GSM IM3 bisa
dibilang relatif mudah. Mudah bagi yang sudah terbiasa dengan dunia komputer dan
jaringan, namun akan terasa susah bagi yang baru pertama kali mencoba. Tapi jangan
khawatir, artikel ini saya tujukan untuk orang paling awam sekalipun.
Sebelum melakukan apa yang tertulis di artikel ini, diasumsikan sambungan GPRS di
handphone sudah aktif. Sebab settingan sambungan GPRS ini berbeda-beda untuk setiap
tipe handphone. Untuk beberapa tipe handphone, sambungan ini otomatis aktif begitu
kartu IM3 aktif. Jika belum aktif, Anda bisa membaca buku petunjuk (manual) dari
handphone Anda atau berkonsultasi dengan costumer service Indosat (hubungi nomor
300 atau datang langsung ke galeri Indosat).
Publication : September 1, 2008 http://www.muhibbudin.wordpress.com Halaman : 2
Asumsi GPRS di kartu IM3 Anda sudah aktif, untuk menjadikan handphone sebagai
modem dialup langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Hubungkan handphone dengan laptop/komputer. Hubungkan handphone dan komputer
menggunakan kabel data, infrared, atau bluetooth. Dalam kasus ini saya
menghubungkan handphone Nokia 6233 dengan laptop via kabel data.
2. Install aplikasi bawaan dari handphone Anda, seperti PC Suite milik.
Install PC Suite di laptop atau komputer yang hendak dihubungkan dengan
handphone. Bila tidak punya software tersebut bisa download di www.nokia.com (untuk
tipe Nokia). PC Suite ini mendukung beragam jenis koneksi: kabel data, bluetooth,
infrared, dll.
3. Mengecek Modem (apakah sudah terinstal).
Langkah selanjutnya setting modem dial-up. Jika PC Suite sudah terinstal dan
handphone anda sudah terdeteksi dengan baik oleh PC Suite berarti modem dapat kita
setting. Cara mengecek apakah handphone sudah terdekteksi adalah dengan cara sebagai
berikut :
”………klik kanan ikon ”My Computer” » properties » tab ”hardware” » device
manager. Cek di bagian ”modems” apakah sudah terdapat: ”Nokia 6233 USB Modem”.
Cek kinerja modem apakah bekerja dengan baik, dengan cara klik kanan ”Nokia 6233
USB Modem” » properties, di bagian ”diagnostics” tekan tombol ”query modem”.
Diagnostic akan berlangsung beberapa saat, hasilnya kita bisa lihat di kolom. Jika modem
belum terdeteksi coba cek kabel, atau install software PC Suitenya lagi, atau baca buku
petunjuk handphone.
4. Setting nomor dial, user name dan password.
Jika modem GPRS telah terdeteksi, langkah berikutnya adalah setting nomor dial,
user name dan password. Tiga komponen ini diperlukan untuk men-dial internet via
server Indosat.
Untuk kartu IM3 ini :
Nomor Dial : *99***1#
User Name : gprs
Password : im3
Untuk mensettingnya, klik tombol Start » All Programs » Accessories »
Communications » “New Connection Wizards”.
Akan muncul tampilan “New Connection Wizards”. Klik Next » pilih “Connect to the
Internet” » Next » pilih “Set up my connection manually” » Next » pilih “Connect using
a dialup modem” » Next » pilih “Nokia 6233 USB Modem” » Next » masukkan ISP
name (dapat diisi apa pun, terserah Anda) » Next » masukkan nomor dialnya » Next »
Publication : September 1, 2008 http://www.muhibbudin.wordpress.com Halaman : 3
masukkan user name dan paswordnya » Next » centang “Add a shortcut to this
connection to my desktop” (bila ingin membuat shortcut di desktop) » Finish. Setting
selesai.
Jika langkah-langkah di atas telah dijalankan, klik dua kali shortcut dial-up di desktop
tadi. Proses dial berjalan, Opening port… Dialing *99***1#… Verifiying user name and
password..Registering your computer to the network… Autenthicated.
Bila berhasil tersambung maka akan muncul gambar monitor di systray di samping
penunjuk jam komputer Anda. Selamat berselancar!
Troubleshooting !!!!
Pada kondisi dan jenis handphone tertentu kadang-kadang muncul pesan error pada saat
melakukan proses dial. Berikut ini pesan error yang terjadi dan cara menanganinya:
- error 734: The ppp link control protocol has terminated
Jika ini terjadi, Anda belum bisa koneksi ke jaringan. Hal ini terjadi karena kita belum
menambahkan parameter ke modem. Tambahkan baris perintah:
AT+CGDCONT=1,“IP”,“www.indosat-m3.net”.
Caranya, klik kanan My Computer » properties » tab ”Hardware” » Device Manager
» Modems » Nokia 6233 USB Modem. klik kanan » properties » di bagian Advanced
Extra Settings, masukkan baris perintah di situ » OK. Coba dial sekali lagi.
- error 687: The remote computer did not respond.
Jika ini terjadi, restart handphone Anda dan/atau install ulang PC Suite di komputer
Anda. Pastikan menggunakan PC Suite versi terbaru.
- error 797: A connection to the remote computer could not be established because
the modem was not found or was busy.
Jika ini terjadi, berarti ada masalah dengan koneksi modem Anda. Coba cabut kabel dan
pasang kembali.
Publication : September 1, 2008 http://www.muhibbudin.wordpress.com Halaman : 4
Setting Dial Up Internet menggunakan operator
GSM dan CDMA
1. Telkomsel Flash – Halo/Simpati/As (Waktu)
Dial Up Number : *99***1#
User Name :
Password :
Access Point : FLASH
Extra Setting : at+cgdcont=1,”IP”,”flash”
2. Telkomsel GPRS – Halo/Simpati/As (Data)
Dial Up Number : *99***1#
User Name : wap
Password : wap123
Access Point : TELKOMSEL
Extra Setting : at+cgdcont=1,”IP”,”internet”
3. Indosat – Matrix – (Data)
Dial Up Number : *99***1#
User Name :
Password :
Access Point : www.satelindogprs.com
Extra Setting : at+cgdcont=1,”IP”,” www.satelindogprs.com”
4. Indosat – Mentari – (Data)
Dial Up Number : *99***1#
User Name : indosat
Password : indosat
Access Point : www.satelindogprs.com
Extra Setting : at+cgdcont=1,”IP”,” www.satelindogprs.com”
5. Indosat – IM3 – (Data)
Dial Up Number : *99***1#
User Name : gprs
Password : im3
Access Point : www.indosat-m3.net
Extra Setting : at+cgdcont=1,”IP”,” www.indosat-m3.net”
6. Indosat – IM3 – (Waktu)
Dial Up Number : *99***1#
User Name : indosat@durasi
Password : indosat@durasi
Access Point : www.indosat-m3.net
Extra Setting : at+cgdcont=1,”IP”,” www.indosat-m3.net”
Publication : September 1, 2008 http://www.muhibbudin.wordpress.com Halaman : 5

Minggu, 14 November 2010

preventive maintenance

PREVENTIVE MAINTENANCE
JENIS-JENIS MAINTENANCE
1.Corective ( memperbaiki )sering di sebut sebagai reactive maintenance
2.Preventive ( perawatan) sering di sebut sebagai proactive maintenance
DEFINES PREVENTIVE MAINTENANCE
Semua kegiatan pemeliharaan yang di lakukan pada suatu system /equipment sebelum system /equipment tersebut betul-betul mengalami kerusakan.
Tidak semua kegiatan PM harus di lakukan on-line.beberapa PM ada yang harus di lakukan pada saat off-line.
KEUNTUNGAN PREVENTIVE MAINTENANCE
1. Minimum biaya maintenance
2. Dapat di sesuaikan jadwal produksi
3. Optimisasi waktu dan jumlah shut-down
4. Optimisasi spartpart
5. Pekerjaan dapat di rencanakan
6. Optimisas safety
7. Dll
PROGRAM SEBELUM MEMULAI PM
• Sosialisasi program
Semua bagian yang terlibat ( produksi,maintenance,management)harus di perkenalkan dengan PM program dan di yakin kan bermanfaatya.
• Set up parameter keberhasilan
1. Cost
2. % down time dan event
3. Ratio antara planned spare part dan emergency spare part



RUANG LINGKUP PM
• Pm bisa hanya mencakup area proses ( utility,main proses,dll )saja atau bisa di perluas ke building office dan fasilitas umum di sekitar area proses.
KRITERIA PENENTUAN ALAT-ALAT YANG TERMASUK PROGRAN PM
• Apakah kegagalan alat tersebut dapat berefek kpd safety?
• Apakah kegagalan alat tersebut dapat menyebabkan system down?
• Apakah biayanya reparasinya tinggi dan memakan waktu lama?
• Bagaimana kondisi kerja alat tersebut?
• Apakah spare part alat tersebut tersedia?
FREKUENSI PENJADWALAN PM
• Berapa hal yang harus di lakuakan
• Critikaly dari alat
• Makin critical alat,makin besar yang harus di pehatikan yang harus di berikan.
• Exsperience dengan alat yang sama
• Alat yang baru dan belum di ketahui karakteristiknya perlu mendapat pehatian lebih
• Karakteristik operasi
• Umur alat
• Tingkat safety /efek lingkungan
PENJADWALAN PM
Penjadwalan PM di susun dalam tengang waktu tertentu.jadwal PM harus di patuhi,penundaan jadwal PM yang berlebihan dapat menyebabkan emergency shut down shg PM akan berubah menjadi corrective maintenance.
PM INSPEKTION DI PERLUKAN UNTUK :
• Menyakinkan bahwa peralatan yang di maksud beroperasi sesuai dengan apa yang di kinta.
• Dari current kondisi peralatan,melakukan perkiraan kapan akan terjadi fail dan menjadwalkan kapan harus di repere.
• Meng indentifikas komponen yang mungkin menyebabkan peralatan fail.
• Kerja sama antara pihat produksi dan pihak maintenance dalam menentukan rencana penjadwalan PM perlu di lakukan.
• PM work order biasanya di keluarkan berdasarkan jadwal yang sudah di tentukan oleh pihak maintenance,sedangkan emergency work order di keluarkan oleh pihak produksi.
MEMASUKAN PM INSPEKSI PROGRAM DALAM PM SYSTEM
• Identifikasi peralatan yang dimaksudkan harus jelas dan tepat
• Scheduling yang di inginkan harus jelas
• Executornya harus ditulis
• Tasks yang di rekomendasi harus jelas dan singkat,hindari kata2 dan lain2.
FREKUENSI DARI SUATU INSPEKSI HARUS MENGACU PADA BEBERAPA HAL
• Manual dari peralatan
• Opini mekanik yang bepengalaman
• Supplier atau OEm
• User /plant lain yang mengunakan peralatan yang ama.

Sabtu, 06 November 2010

analisa kegagalan bearing

mengetahui mengapa bearing gagal atau rusak,merupakan cara terbaik untuk mengetahui cara termudah kegagalan tersebut berulang kembali.
mayoritas kegagalan bearing di sebabkan oleh pelumasan yang tidak tepat,kontaminasi,pemasangan yang keliru,atau faktor-faktor perawatan lain yang berpengaruh terhadap kinerja mesin.
seorang insinyur berpengalam dari SKF yang dapat "membaca"bukti-bukti yang terdapat di dalam bearing yang rusak,dapat mengetahui akar masalah kerusakan tersebutbukti-bukti itu sering di temukan hanyadalam bearing saja.dengan menganalisa kegagalanatau kerusakan itu,masalah nya dapat di temukan dan di perbaiki.
bagaimana mendapatkan manfaat maksimal dari analisa
manfaat yang maksimal dari analisa kegagalan adalah saat analisa tersebut di masukan kedalam strategi perawatan yang baik.analisa kegagalan harus di lakukan sebagai suatu proses yang otomatis,dan informasinya di gunakan untuk menghilangkan akar masalahnya.informasi yang di dapat bisa memberikan pengetahuaan yang berharga mengenal potensi masalah dalam aplikasi yang mirip atau setara,atau pada kondisi mesin secara umum.
analisa kegagalan terhadap akar masalah adalah salah satu strategi utama untuk menentukan dan mencapai target peningkatan kinerja mesin ( key performance indikator(kpi/indikator kinerja utama ). di dalam proses proaktive realibility maintenance 'dari skf,pelangga dan skf bersama-sama menetapkan target-target ini.
proses ini juga bermanfaat dalam situsi yang spesifik,misalnya:
*untuk mengetahui masalah dalam suatu mesin,saat bearing harus terlalu sering digani.
*terjadi kegagalan bearing yang sangat parah dan tidak biasa.
*mesin di bongkar untuk perawatan regular,dan menemukan kerusakan pada bearing.

dalam semua kasus ,tindakan perawatan mendatang dapat di tentukan berdasarkan analisa bearing.

Rabu, 03 November 2010

mengatur tampilan autocad

Mengatur Tampilan
AutoCAD
Untuk berinteraksi dengan sebuah program, Anda pasti akan disuguhkan
dengan sebuah tampilan (interface) program tersebut. Ini
tentunya untuk memudahkan Anda sebagai user dalam menjalankannya.
AutoCAD memberikan banyak fasilitas kenyamanan dan memudahkan
bagi user, seperti menu, warna layar, workspace, teks
perintah, dan masih banyak lagi. Untuk mengetahui lebih dalam lagi,
silakan ikuti trik-trik mudah berikut ini hingga tuntas.
19 Ubah Background Warna Baris
Perintah
Secara default, tampilan baris perintah pada lembar kerja AutoCAD
adalah warna putih. Namun, jika menghendaki, Anda dapat mengubahnya
sesuai dengan keinginan.
Untuk mempraktekkannya, silakan ikuti langkah-langkah berikut ini:
30
1. Buka program AutoCAD.
Gambar 2.1 Tampilan baris perintah AutoCAD
2. Pada baris perintah ketik op (OPTION), lalu tekan Enter.
Gambar 2.2 Baris perintah AutoCAD
3. Klik tab Display.
Gambar 2.3 Kotak dialog Options
4. Langkah selanjutnya, klik tombol Colors… Akan muncul kotak
dialog Drawing Window Colors.
31
Gambar 2.4 Tampilan Display dan Area Window Elements
Gambar 2.5 Kotak dialog Drawing Window Colors
5. Pada menu Context:, pilihlah Command line.
Gambar 2.6 Area Context
6. Pada menu Interface element:, kliklah Uniform Background.
32
Gambar 2.7 Area Interface element
7. Sebagai contoh, pada menu drop down Color: pilih warna merah
(red).
Gambar 2.8 Pilih warna merah (Red)
8. Klik Apply & Close jika telah memilih warna.
9. Terakhir, klik OK.
Gambar 2.9 Tombol Apply & Close
20 Modifikasi Elemen Warna
Untuk menambah kenyamanan bagi para penggunanya, AutoCAD
juga memberi berbagai pilihan untuk menampilkan warna pada
elemen-elemen lembar kerja. Untuk lebih jelasnya ikuti cara berikut.
1. Ketik op (OPTION) pada baris perintah.
2. Klik tab Display lihat Area Window Elements (Gambar 2.4).
33
3. Selanjutnya klik Colors, muncul kotak dialog Drawing Windows
Colors.
4. Pilih element yang akan diubah warnanya pada menu Interface
element.
5. Contohnya, klik element Crosshairs.
6. Pada menu drop down, Color: bisa diubah menjadi warna merah.
Gambar 2.10 Menu Interface element dan Color
7. Hasilnya akan tampak seperti gambar berikut.
Gambar 2.11 Anak panah menunjukkan perubahan warna
crosshairs
34
21 Kembali ke Warna Standar
Jika Anda merasa setting warna yang Anda lakukan tidak sesuai
dengan yang diharapkan, Anda bisa mengembalikan setting ke keadaan
semula. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Ketik op (OPTION) pada baris perintah.
2. Klik tab Display, lalu klik tombol Colors, muncul kotak dialog
Drawing Window Colors.
3. Klik Restore current element untuk mengembalikan warna
semula.
Gambar 2.12 Tombol Restore
Pilihan tombol lain:
Restore current context, untuk mengembalikan semua warna
element dalam context pada warna default. Sementara warna context
lain tidak berubah.
Restore All Context, untuk mengembalikan semua element menjadi
warna default.
22 Setting AutoSnap
AutoSnap sangat membantu Anda dalam melakukan pekerjaan,
namun Anda perlu melakukan setting ukuran agar lebih efektif.
Ikutilah langkah-langkah berikut:
35
1. Buka kotak dialog Options, klik tab Drafting.
2. Untuk mengubah ukuran marker pada area Autosnap Marker
Size, terdapat slide untuk mengatur ukuran. Geser sesuai ukuran
yang diinginkan.
Gambar 2.13 Area AutoSnap Marker untuk mengatur Snap
3. Klik OK untuk mengakhirinya.
23 Mengatur Ukuran Crosshair
Garis potong atau crosshair sangat berguna untuk menunjang pekerjaan
yang sedang Anda lakukan. Terutama saat bekerja dengan
banyak objek dan Anda ingin membuat semua tertata secara rapi.
Ternyata Crosshair ini masih bisa Anda setting ukurannya. Langkahlangkahnya
sebagai berikut:
1. Buka kotak dialog Options, klik tab Display.
2. Tarik slider pada area Crosshair size untuk memperpanjang
atau memperpendek ukuran crosshair dalam persen.
Gambar 2.14 Pengaturan crosshair pada area Crosshair size
3. Klik OK untuk mengakhiri.
36
24 Mengatur Huruf pada Baris Perintah
Saat Anda bekerja dengan AutoCAD, Anda tidak lepas dari baris
perintah. Untuk mendapatkan kenyamanan dalam penggunaan
AutoCAD, Anda diberikan pilihan untuk mengatur baris perintah. Anda
dapat mengaturnya sesuai dengan selera Anda. Silakan ikuti langkahlangkah
berikut ini:
1. Buka kotak dialog Options, klik tab Display.
2. Dalam area Window Elements, klik tombol Font, akan muncul
kotak dialog Command Line Window Font.
Gambar 2.15 Tombol Fonts... pada Window Elements
3. Atur teks pada command line sesuai kenyamanan Anda. Misalnya,
Font digunakan untuk mengatur jenis huruf. Font Style mengatur
style huruf dan Size mengatur ukuran huruf.
Gambar 2.16 Kotak dialog pengaturan pada baris Command
37
4. Tekan Apply & Close dan tekan OK pada kotak dialog Options.
Gambar 2.17 Teks pada Command Line setelah diubah
25 Menyembunyikan Baris Perintah
Baris perintah merupakan standar baku untuk melakukan pekerjaan
dengan AutoCAD. Namun, pada suatu saat Anda ingin menghilangkan
baris perintah dari layar monitor, atau malah tidak sengaja menghilangkannya.
Jangan bingung, hanya dengan sedikit trik, Anda dapat
menghilangkan dan memunculkan baris perintah tersebut. Ikuti
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Klik menu Tools > Command Line.
Gambar 2.18 Perintah menghilangkan Command Line
2. Langkah lebih cepat bisa menggunakan Ctrl+9.
3. Muncul peringatan untuk meyakinkan Anda akan menghilangkan
atau tidak. Jika ya tekan Yes, sebaliknya jika tidak tekan No.
38
Gambar 2.19 Peringatan sebelum menyembunyikan Command
Line
26 Mengatasi Gangguan Menu
pada Monitor
Untuk melihat hasil kerja dengan leluasa, tanpa ada gangguan dari
menu yang bertebaran di atas layar monitor, Anda dapat menghilangkan
menu-menu yang ada di layar monitor. Langkahlangkahnya
dapat Anda ikuti sebagai berikut:
1. Klik menu Tools > Clear Screen.
Gambar 2.20 Perintah untuk membersihkan layar
2. Cara lain dapat dilakukan dengan menekan Ctrl+0.
3. Ada satu lagi cara yang lebih simpel, yaitu tekan tombol Clear
Screen pada ujung kanan baris status.
39
Gambar 2.21 Shortcut Clear Screen
27 Menghilangkan Status Bar di Layar
Baris status merupakan sebuah papan informasi yang penting untuk
memantau perkerjaan Anda, karena memuat berbagai informasi
tentang pekerjaan yang sedang Anda lakukan. Namun, jika Anda tidak
menginginkannya, Anda dapat menghilangkannya dari layar kerja
Anda. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Pada ujung baris status sebelah kanan terdapat panah kecil untuk
membuka menu status.
Gambar 2.22 Tombol Status Bar
2. Klik, maka akan muncul menu status yang sedang aktif.
Gambar 2.23 Menu pilihan pada Status Bar
40
28 Menyembunyikan Toolbar
Toolbar lazim digunakan dalam sebuah program aplikasi, sangat
mudah digunakan karena memuat perintah menggunakan simbol dan
gambar. Namun, toolbar mempunyai kekurangan, yaitu dapat memenuhi
layar monitor dan mengganggu pekerjaan Anda. Untuk
mengatasinya, Anda dapat menggunakan toolbar sesuai kebutuhan.
Langkah-langkahnya seperti berikut ini:
1. Klik kanan pada area toolbar. Dalam contoh ini panah mouse
diletakkan di atas folder.
Gambar 2.24 Menu untuk mengatur toolbar
2. Klik nama toolbar yang ingin diaktifkan atau dihilangkan.
Gambar 2.25 Toolbar Draw tidak tampak lagi
3. Setelah aktif, Anda bisa menggesernya ke berbagai tempat
dengan klik tahan mouse pada title bar. Misalnya, klik tahan geser
ke tepi kanan layar, otomatis toolbar akan berada pada sisi kanan
layar.
41
29 Mengatur Panel Dashboard
Pada AutoCAD terdapat sebuah menu. Dashboard merupakan kumpulan
panel perintah dalam bentuk tombol hampir sama dengan
toolbar. Bedanya, menu ini terkumpul dalam sebuah interface. Secara
default, menu ini terdapat pada tepi kanan lembar kerja. Untuk
mengaturnya, silakan ikuti langkah-langkah berikut.
Gambar 2.26 Tampilan dashboard secara default
1. Arahkan mouse pada area dashboard dan klik kanan.
Gambar 2.27 Pada menu Control Panels menunjukkan dashboard
yang aktif
42
2. Arahkan mouse pada Control Panels.
3. Centang dashboard yang diinginkan.
4. Untuk menonaktifkan, hapus centang pada panel dashboard yang
masih aktif.
30 Menonaktifkan Dashboard
Selain dapat mengatur panel dashboard, AutoCAD juga memberikan
layanan untuk mematikan dashboard agar tidak aktif lagi. Adapun
langkah-langkahnya adalah:
1. Klik menu bar Tools > Palettes > Dashboard.
Gambar 2.28 Langkah mengaktifkan dan menonaktifkan
dashboard
2. Begitu pula untuk mengaktifkan, lakukan langkah tersebut sekali
lagi.
31 Menyusun Workspace
Dalam berbagai projek yang pekerjaannya berbeda, seperti projek
desain manufaktur, arsitektur, jembatan, dan sebagainya, AutoCAD
menyediakan fleksibilitas pengaturan workspace untuk memudahkan
masing-masing jenis pekerjaan. Ikuti langkah untuk membuat workspace
seperti berikut.
43
Gambar 2.29 Workspace yang tersedia secara default
1. Pastikan perangkat sudah tersedia dalam lembar kerja Anda.
Misalnya toolbar, dashboard, maupun palettes.
2. Langkah selanjutnya buka Workspace Control, klik Save Current
As…
Gambar 2.30 Membuat workspace baru
3. Isilah form nama workspace yang diinginkan.
Gambar 2.31 Mendefinisikan nama workspace
4. Tekan tombol Save.
Gambar 2.32 Anda sudah membuat workspace baru
44
32 Memanfaatkan Recent Input
Jika Anda bertipe ogah untuk mengetik perintah berkali-kali, ada trik
jitu yang bisa dicoba. Menu ini disebut sebagai Recent Input.
Ikutilah langkah-langkah berikut ini:
1. Klik kanan pada lembar kerja.
Gambar 2.33 Menu Recent Input
2. Klik menu Recent Input, akan muncul perintah terakhir yang
pernah dilakukan.
3. Klik perintah yang akan digunakan lagi, tanpa harus mengetik
ulang perintah tersebut.
33 Memperbanyak Jumlah Recent Input
Dalam contoh hanya terdapat 12 perintah terakhir. Namun, jika Anda
menginginkan, jumlah bisa diset sesuai keinginan. Adapun langkahlangkahnya
sebagai berikut:
1. Klik kanan pada lembar kerja.
2. Klik pada menu Recent Input.
3. Pada baris perintah Command:.
45
Gambar 2.34 Perintah menambah Recent Insert
4. Anda diminta mengisi jumlah story yang diinginkan, isi dengan
40.
Gambar 2.35 Recent Insert diubah menjadi 40
5. Hasilnya dapat dicek dengan memberi perintah yang sama. Nilai
default sudah berubah menjadi 40.
Gambar 2.36 Hasil, default berubah
34 Mengatur Tab pada Lembar Kerja
Secara default, pada layar monitor terdapat tab lembar kerja yang
terdiri atas Model, Layout1, Layout2. Jika dirasa cukup mengganggu,
posisi layout dapat dipindah pada status bar. Langkahlangkahnya
seperti ini.
Gambar 2.37 Tampilan tab Layout secara default
1. Klik kanan pada salah satu tab Layout.
46
Gambar 2.38 Perintah menyembunyikan Layout dan Model
2. Klik menu Hide Layout and Model tabs.
Gambar 2.39 Layout dan Model pindah pada status bar
35 Mengunci Posisi Interface
Untuk menghindari kemungkinan yang buruk saat Anda sedang
mengerjakan sebuah proyek gambar, ada baiknya jika Anda mengunci
posisi Interface. Sebab, tanpa sengaja Anda bisa menyentuh tombol
perintah menutup hingga toolbar atau dashboard lenyap dari pandangan.
Untuk itu antisipasi dapat dilakukan dengan:
1. Lihat pada sisi kanan bawah terdapat ikon , ikon ini berfungsi
untuk mengunci posisi perintah agar tidak berubah.
2. Klik ikon All > Locked.
Gambar 2.40 Mengunci posisi toolbar
47
3. Toolbar akan terkunci (locked) dan untuk membukanya kembali
bisa dilakukan dengan mengklik Unlocked.
Gambar 2.41 Membuka kunci pada toolbar yang terkunci
36 Memberi Label pada Crosshairs
Kadang Anda tidak puas dengan tampilan crosshair default karena
tampilannya kurang mantap. Sebenarnya untuk memperjelas posisi
crosshair atau sumbu, Anda masih bisa memodifikasinya menjadi
sumbu yang lebih mantap. Misalnya, dengan menambah sebuah label.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Klik menu Tools > Options…
Gambar 2.42 Tab 3D Modeling pada kotak dialog Options
2. Pada area 3D Crosshairs, pilih Label Axes In Standard
Crosshairs.
3. Untuk membuat label pada Crosshair label, pilih Use custom
label. Gantilah tiga pilihan sumbu tersebut.
48
Gambar 2.43 Area 3D Crosshairs
4. Hasilnya akan tampak seperti gambar berikut ini.
Gambar 2.44 Hasil crosshair tampak seperti ini
37 Mengatur Ukuran Toolbar
Ukuran toolbar yang terlalu kecil terkadang membuat Anda tidak
nyaman. Untuk itu, perlu trik agar toolbar yang ditampilkan tidak
terlalu kecil. Bagaimana triknya? Ikuti cara berikut ini:
1. Klik menu Tools > Options…
2. Pilih tab Display.
3. Pada Area Window Elements, centang Use large buttons for
Toolbars.
49
Gambar 2.45 Mengubah button dan toolbar agar tampil lebih besar
4. Tekan OK, maka tampilan toolbar akan menjadi besar.
38 Menampilkan Banyak Lembar Kerja
Kadang-kadang Anda harus bekerja dengan banyak objek, yang harus
dikerjakan secara bersamaan. Apa yang bisa dilakukan agar semua
gambar dapat Anda amati? Ikuti langkah-langkah seperti berikut:
1. Arahkan mouse pada baris Command: isikan perintah vports.
2. Akan keluar kotak dialog Viewports.
Gambar 2.46 Bekerja dengan banyak Viewport
3. Pilih Four: Equal dan tekan OK.
***

Jumat, 08 Oktober 2010

cara mengunakan mesin bubut

1. Kegiatan Belajar 1
Persiapan Pekerjaan Membubut Kompleks
a. Tujuan Pemelajaran 1
1) Peserta diklat dapat menjelaskan persyaratan kerja dengan
mesin bubut.
2) Peserta diklat dapat menjelaskan persiapan kerja dengan mesin
bubut.
3) Peserta diklat dapat mengidentifikasi peralatan kerja dengan
mesin bubut.
b. Uraian Materi 1
Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang
menggunakan prinsip dasar pemotongan logam. Bekerja dengan
mesin bubut memerlukan persyaratan kerja, persiapan kerja, dan
peralatan kerja.
? Persyaratan kerja, yaitu kondisi yang disesuaiakn dengan
mesin, benda kerja dan operatornya. Beberapa persyaratan
tersebut antara lain;
Kondisi mesin, mesin bubut harus siap digunakan artinya
spindle dapat berputar. Putaran spindel atau sumbu utama
mesin bubut akan memutarkan kepala tetap sehingga benda
kerja pada kepala tetap memungkinkan untuk dipotong atau
disayat. Eretan atas sebagai tempat pahat, harus mudah
digerakan agar kedalaman pemotongan dapat diatur. Eretan
bawah dengan gerakan translasi sejajar sumbu utama harus
mudah digerakkan agar gerakan pemakanan benda kerja dapat
8
dilaksanakan dengan baik. Pompa pendingin (coolant) harus
dapat bekerja dengan baik.
Benda kerja, hasil bubutan berbentuk silinder baik silinder luar
maupun silinder dalam. Ukuran panjang benda kerja harus
sesuai dengan panjang meja mesin bubut, sedangkan diameter
benda kerja harus sesuai dengan ketinggian sumbu utama
terhadap permukaan meja mesin bubut.
? Persiapan kerja, yaitu kegiatan menyiapkan, penyetelan,
pemasangan, dan pemeriksaan.
Kegiatan menyiapkan yaitu menyiapkan alat bantu bubut
(kunci pas, kunci L, palu plastik, kikir).
Kegiatan penyetelan yaitu penyetelan putaran spindel yang
disesuaikan dengan jenis bahan benda kerja.
Kegiatan pemasangan antara lain, pemasangan kepala tetap
maupun collet termasuk face plate disesuaikan dengan tujuan
pembubutan dan bentuk benda kerjanya. Pemasangan kepala
lepas termasuk penyangga tetap dan jalan disesuaikan dengan
panjang benda kerjanya. Pemasangan pahat bubut termasuk
penyetelan ketinggian mata pahat disesuaiakn dengan tujuan
pembubutannya. Pamasangan benda kerja pada kepala tetap
maupun pada alat penjepit (klemping) yang lain, harus
meredam getaran sesuai derajat kebebasan yang diinginkan.
Kegiatan pemeriksaan yaitu pemeriksaan kesatu sumbuan
antara kepala tetap dan kepala lepas.
? Peralatan kerja, yaitu memilih alat kerja bubut sesuai dengan
kondisi benda kerja yang akan dibubut. Beberapa peralatan
9
yang harus disediakan untuk bubut komplek dibedakan menjadi
dua kelompok yaitu,
Kelompok alat potong, antara lain; pahat bubut, pahat ulir,
senter bor, mata bor, reamer, pisau kartel.
Kelompok alat ukur, antara lain; jangka sorong, dial
indikator, jangka luar dan dalam, mikrometer luar dan dalam,
plug dan snap gauge.
c. Rangkuman 1
? Persyaratan kerja berhubungan dengan kondisi mesin, benda
kerja dan operator.
? Persiapan kerja merupakan kegiatan pemasangan, penyetelan,
dan pemeriksaan baik peralatan bubut maupun benda kerjanya.
? Peralatan kerja yaitu alat yang disiapkan sesuai kebutuhan untuk
mengerjakan benda kerja ditinjau dari bahan dan bentuk atau
desain yang diinginkan.
d. Tugas 1
Amati dan catat spesifikasi mesin bubut yang ada di bengkel -
bengkel mesin baik di industri maupun di bengkel sekolah atau
pelatihan.
Catat kebutuhan alat bantu bubut termasuk alat potong yang
digunakan untuk salah satu kerja bubut kompleks.
e. Tes Formatif 1
1) Kondisi apa saja yang termasuk persyaratan kerja bubut.
2) Untuk menghindari hasil bubutan tirus, apa yang harus disiapkan
sebelum pembubutan ?
3) Peralatan ukur apa saja yang digunakan untuk bubut silinder
dalam
10
f. Kunci Jawaban
1) Kondisi persyaratan kerja antara lain kondisi mesin siap
digunakan, kondisi desain benda kerja yang dapat dikerjakan
pada mesin bubut, dan kondisi operator yang sesuai sikap dan
tuntutan keselamatan kerja.
2) Agar tidak terjadi ketirusan yang tidak diharapkan, sebelum
bekerja sebaiknya diperiksa kesatu sumbuan antara kepala tetap
dan kepala lepas.
3) Peralatan ukur untuk bubut silinder dalam antara lain, jangka
dalam, mikrometer dalam, jangka sorong, dan plug gauge
g. Lembar Kerja
Alat dan Bahan
1) Mesin bubut
2) Alat bantu bubut (dalam satu kotak alat)
3) Pahat bubut rata, potong, muka, ulir, senter bor
4) Alat tulis
Keselamatan Kerja
1) Gunakan pakaian praktek
2) Ikuti petunjuk yang telah dijelaskan
3) Jangan bertindak diluar prosedur yang telah ditetapkan
4) Pinjam dan kembalikan peralatan sesuai daftar
Langkah Kerja
1) Siapkan peralatan yang diperlukan, termasuk peminjaman alat
2) Amati dan catat spesifikasi mesin bubut yang tersedia
3) Amati dan catat peralatan bubut yang digunakan untuk
pembubutan komplek
4) Buat laporan kerja hasil pengamatan
11
2. Kegiatan Belajar 2
Pemilihan Alat Potong
a. Tujuan Pemelajaran 2
Siswa mampu memilih alat potong untuk kerja bubut komplek.
b. Uraian Materi 2
Alat potong untuk kerja bubut komplek sama dengan alat potong
kerja bubut dasar, hanya ditambah beberapa alat potong untuk
bubut ulir, bubut silinder dalam dan pembentukan. Beberapa
tambahan alat potong tersebut antara lain,
1) Pahat bentuk
Pahat bentuk digunakan untuk membentuk benda kerja sesuai
bentuk permukaan yang diharapkan, salah satu contohnya
adalah pahat yang ujungnya beradius.
Pahat bentuk yang lain adalah berbentuk pesegi, biasanya untuk
membuat alur pada benda silinder.
Gambar 1 : Pahat bentuk radius
12
2) Pahat Ulir
Pahat ulir digunakan untuk membuat ulir, baik ulir tunggal
maupun ganda. Bentuk pahat ulir harus sesuai dengan bentuk
ulir yang diinginkan. Untuk itu diperlukan pengasahan pahat
sesuai dengan mal ulirnya. Pahat ulir tidak mermpunyai sudut
tatal, permukaannya rata dengan ujung beradius sesuai radius
kaki ulir yang besarnya tergantung besar kisar ulirnya. Di bawah
ini ilustrasi pahat ulir segi tiga dan ulir segi empat.
Gambar 2 : Pahat ulir segi tiga
13
Gambar 3 : Pahat ulir segi empat.
3) Pahat dalam
Pahat dalam digunakan untuk membubut bagian dalam silinder
atau membuat lubang sejajar sumbu. Pahat dalam baik untuk
bubut rata maupun ulir memerlukan batang pemegang yang
ukuran diameternya lebih kecil dibanding diameter dalam dari
lubang yang dibuat.
Gambar 4: Pahat dalam
14
c. Rangkuman 2
1) Pahat bentuk disesuaikan dengan bentuk permukaan benda kerja
yang akan dibuat
2) Pahat ulir tidak mempunyai sudut tatal dan bentuknya sesuai
bentuk ulir yang diinginkan
3) Pahat dalam digunakan untuk membuat lubang dan ulir dalam
dari benda kerja.
d. Tugas 2
Siapkan berbagai bentuk pahat yang tersedia di bengkel bubut,
amati setiap perbedaan bentuknya dan catat .
e. Tes Formatif 2
1) Mengapa ujung pahat dibuat radius pada pahat bentuk radius ?
2) Bagian mana yang menunjukkan pahat ulir untuk membuat ulir
segitiga ?
3) Mengapa batang pemegang pahat dalam diameternya lebih kecil
dibanding diameter dalam yang akan dibuat ?
f. Kunci Jawaban 2
1) Karena ujung pahat bentuk dibuat sesuai dengan bentuk
permukaan benda kerja yang diinginkan. Untuk permukaan
beradius maka ujung pahat bentuk dibuat radius.
2) Pada bagian ujung pemakanan pahatnya
3) Karena batang pemegang pahat harus membawa pahat masuk
kedalam lubang yang dibuat
15
g. Lembar Kerja 2
Alat dan Bahan
1) Mesin bubut
2) Pahat bubut lengkap (berbagai bentuk)
3) Alat tulis
Keselamatan Kerja
1) Gunakan pakaian praktek
2) Ikuti petunjuk yang telah dijelaskan
3) Jangan bertindak diluar prosedur yang telah ditetapkan
4) Pinjam dan kembalikan peralatan sesuai daftar
Langkah Kerja
1) Siapkan peralatan yang diperlukan, termasuk peminjaman alat
2) Amati dan catat spesifikasi pahat bubutnya
3) Amati dan catat peralatan bubut yang digunakan untuk
pembubutan komplek
4) Buat laporan kerja hasil pengamatan
16
3. Kegiatan Belajar 3
Membubut Komplek
a. Tujuan Pemelajaran 3
1) Peserta diklat dapat membubut ulir luar dan dalam
2) Peserta diklat dapat membubut tirus
3) Peserta diklat dapat membubut eksentrik
4) Peserta diklat dapat membubut benda panjang
5) Peserta diklat dapat membubut menggunakan face plate
b. Uraian Materi 3
1) Membubut ulir luar dan dalam
Kerja persiapan,
- Tentukan putaran mesin
- Persiapkan pahat kasar, muka, bentuk (grove), dan pahat ulir
- Kotak kunci (tool box)
- Pemasangan benda kerja
- Pemasangan dan penyetelan pahat bubut. Ujung pahat harus
setinggi pusat sumbu benda kerja, selanjutnya setel posisi pahat
dengan alat pengukur kedudukan (lihat gambar)
Gambar 5: Ulir luar Gambar 6: Ulir dalam
17
Gambar 7: Pemasangan pahat ulir, setinggi sumbu benda kerja
Gambar 8: Pengukur kedudukan dan penyetelan pahat ulir luar dan
dalam
Langkah Kerja
- Bubut diameter luar sampai dengan ukuran diameter mayor ulir,
gunakan pahat kasar
- Ganti pahat dengan pahat bentuk.
- Bubut bagian akhir ulir dengan pahat bentuk (membuat grove)
- Ganti pahat dengan pahat ulir
- Buat uliran awal sesuai dengan bagian ulir yang dikehendaki,
tempatkan pahat pada ujung benda kerja kurang lebih 0,5 mm
dari benda kerjanya, majukan pahat sedikit menggores benda
kerja.
18
- Bubut bagian ulir yang dibuang sepanjang yang diinginkan.
Pada akhir pemotongan, undurkan pahat dan matikan mesin.
Jangan sampai menabrak bagian lain benda kerja.
- Tempatkan pahat pada posisi awal sebelum pemotongan
dengan memutar benda kerja searah jarum jam
Gambar 9: Proses penguliran, bubut ulir luar
Gambar 10: Proses penguliran, bubut ulir dalam
19
- Periksa hasil ulirannya , bila sesuai dimensi yang diinginkan
lanjutkan dengan bubut ulir sebenarnya.
- Ulangi langkah pembubutan di atas, sebelumnya majukan pahat
sesuai dengan ketebalan pemakanan, selesaikan sampai dengan
kedalaman ulir yang ditentukan.
- Periksa hasil uliran.
2) Membubut tirus
Membubut tirus dapat dilaksanakan dengan beberapa cara, cara
yang paling mudah adalah dengan tambahan alat bubut taper,
akan tetapi cara ini selain membutuhkan kelengkapan juga harus
memasang perlengkapan tersebut pada meja eretan. Cara biasa
adalah dengan memiringkan eretan atas dan memajukan eretan
sebagai langkah pemakanan, khususnya untuk benda tirus yang
pendek.
Gambar 11: Bubut tirus, memiringkan eretan atas
Cara yang lain adalah dengan membubut antara dua senter dan
menggeser posisi kepala lepas sesuai dengan tinggi kemiringan
yang diinginkan.
20
Gambar 12 : Bubut tirus, dua senter
Gambar 13 : Penggeseran posisi kepala lepas
Untuk menghitung pergeseran kepala lepas (a), dicari dengan
rumus
a = ( D – d ) / 2
D = diameter besar
d = diameter kecil
21
Karena keterbatasan sentuhan senter tetap dengan lubang senter
pada benda keja , maka harga pergeseran “a” tidak lebih dari 1/50
panjang benda kerjanya.
Kerja persiapan,
- Tentukan putaran mesin
- Persiapkan pahat kasar, muka, dan pahat finishing
- Kotak kunci (tool box)
- Pemasangan benda kerja
- Pemasangan dan penyetelan pahat bubut.
- Penyetelan kemiringan sudut pada eretan atas (benda kerja
pendek) atau pergeseran kepala lepas (benda kerja panjang).
Langkah Kerja
- Bubut bagian muka benda kerja untuk menentukan titik awal
kemiringan
- Bubut diameter luar sampai dengan ukuran diameter terbesar
yang diinginkan, gunakan pahat kasar
- Rubah posisi pahat atau posisi kepala lepas untuk menentukan
sudut kemiringannya
- Bubut bagian tirusnya
- Periksa kebenaran sisi dan sudut ketirusannya
- Ganti pahat dengan pahat finishing.
- Periksa hasil ketirusannya.
22
3) Membubut Eksentrik
Membubut eksentrik tirus dapat dilaksanakan dengan beberapa
cara,
? Pergeseran senter
Kerja persiapan,
- Tentukan putaran mesin
- Persiapkan pahat kasar, muka, dan pahat finishing
- Kotak kunci (tool box)
- Pemasangan benda kerja
- Pemasangan dan penyetelan pahat bubut.
Gambar 14: Pemasangan benda kerja, bubut eksentrik
Langkah Kerja
- Bubut permukaan benda kerja dengan pahat kasar mendekati
diameter terbesar dan panjang yang diinginkan.
- Bubut bagian muka benda kerja (dua muka) untuk menentukan
sisi penandaan pergeseran senter.
- Buat pergeseran senternya pada dua sisi penampang benda
kerja
23
Pemberian tanda untuk pergeseran senternya pada kedua
sisi penampangnya
Posisi senter A untuk pembubutan pertama
Posisi senter B untuk pembubutan kedua
- Tempatkan benda kerja dengan penjepitan dua senter
- Bubut diameter luar sampai dengan ukuran diameter terbesar
yang diinginkan
- Ganti penjepitan benda kerja dengan senter yang kedua
- Bubut bagian eksentriknya
- Periksa kebenaran dimensi poros eksentrik yang dibuat
? Chuck empat (independent chuck)
A
B
24
Kerja persiapan,
- Tentukan putaran mesin
- Persiapkan pahat kasar, muka, dan pahat finishing
- Kotak kunci (tool box)
- Pemasangan benda kerja
- Pemasangan dan penyetelan pahat bubut.
Gambar 15: Chuck kepala empat dan pemasangan benda kerja
Langkah Kerja
- Bubut permukaan benda kerja dengan pahat kasar mendekati
diameter terbesar dan panjang yang diinginkan.
- Bubut bagian muka benda kerja (dua muka) untuk menentukan
sisi penandaan pergeseran senter.
25
- Buat pergeseran senternya pada satu sisi penampang benda
kerja
- Tempatkan benda kerja pada chuck empat, atur sesuai posisi
senter utama
- Bubut benda kerja sesuai dimensi yang diinginkan
- Atur benda kerja dengan merubah posisi penjepitan sesuai
sumbu eksentriknya, gunakan pointer untuk membantu
pergeserannya.
- Bubut bagian eksentriknya
- Periksa kebenaran dimensi poros eksentrik yang dibuat
26
4) Membubut Benda Panjang
Membubut benda panjang memerlukan peralatan tambahan.
Peralatan tambahan yang sering digunakan adalah kaca mata
tetap (stationery steady rests ) dan kaca mata jalan (stationery
steady traveling).
Kacamata tetap dan jalan digunakan untuk mendukung benda
kerja panjang, sehingga kelenturan benda kerja akibat tekanan
pemakanan saat dibubut dapat dikurangi. Apabila tidak dijaga,
maka benda kerja cenderung tirus atau tidak merata
kesilindrisannya.
Gambar 16: A= Kaca mata tetab; B = Kaca mata jalan
Pemakaian kacamata jalan (traveling steady rest) dapat dilihat
seperti gambar di bawah ini.
A B
27
Gambar 17: Penggunaan kaca mata jalan
Kerja persiapan,
- Tentukan putaran mesin
- Persiapkan pahat yang akan digunakan
- Kotak kunci (tool box)
- Pemasangan benda kerja
- Pemasangan dan penyetelan pahat bubut.
Langkah Kerja
- Pasang kacamata pada meja mesin
- Jepit benda kerja pada kepala tetap.
- Atur benda kerja agar tersangga pada kacamatnya
- Bila diperlukan jepit dengan senter jalan pada ujung yang lain
- Benda kerja siap dibubut
28
5) Membubut dengan Faceplate
Membubut dengan Faceplate adalah membubut benda kerja yang
bentuknya tidak beraturan sehingga sulit bila menggunakan
penjepitan atau pencekaman dengan cara-cara yang telah
dibahas sebelumnya.
Gambar 18: Face plate
Kerja persiapan,
- Tentukan putaran mesin
- Persiapkan pahat yang akan digunakan
- Kotak kunci (tool box)
- Pemasangan dan penyetelan pahat bubut.
- Pemasangan benda kerja pada faceplate. Bila diperlukan
gunakan angel plate dan v-block.
29
Langkah Kerja
- Lepas kepala tetap dari mesin bubut.
- Pasang faceplate sebagai pengganti kepala tetap
- Atur posisi penjepitan benda kerja pada permukaan faceplate
- Gunakan lubang dan alur yang tersedia pada faceplate untuk
baut-baut penjepitnya
- Atur posisi bagian benda kerja yang akan dibubut sesuai dengan
titik senter mesin
- Benda kerja siap dibubut.
c. Rangkuman 3
- Alat potong kerja bubut komplek dipilih sesuai bentuk benda
kerja yang diinginkan.
- Kerja bubut komplek antara lain, bubut Ulir, bubut Tirus, bubut
Eksentrik, bubut benda penjang, dan bubut dengan face plate.
d. Tugas 3
- Siapkan perangkat pahat untuk membuat ulir, membuat tirus,
membuat poros eksentrik dari pembubutan awal sampai akhir
- Urutakan pemakaian pahat dari masing-masing pembubutan
tersebut, catat dan buat laporannya.
e. Tes Formatif 1
Kerjakan pada mesin bubut yang tersedia, sesuai dengan dimensi,
bentuk dan ketentuan gambar kerjanya.
(Draft gambar soal) toleransi umum ± 0.05
30
1). Bubut Ulir
2) Bubut Tirus
3) Bubut Eksentrik
4
Ø 30
Ø 20
M 22
70
50
4
Ø 32
Ø 20
22
70
50
Ø 20
Ø 28
50
30
4
Ø 30
4
Ø 20
Ø 40
31
4) Bubut Benda Panjang
5) Bubut Benda Tidak Beraturan ( Bubut Dalam )
f. Kunci Jawaban
Sesuai standar penilaian latihan benda kerja di bengkel
g. Langkah Kerja
1) Pelajari gambar kerjanya
2) Gunakan pakaian keselamatan kerja
3) Lakukan langkah kerja sesuai dengan langkah kerja yang telah
dibahas
Periksakan setiap hasil latihan benda kerja !
Ø 38
Ø 40
30
350
Ø 40
35